Espass pertama kali keluar tahun 1995 dengan varian 1.300cc dan
sangat menarik dengan body yg aerodinamis, posisi ster senyaman sedan
serta pintunya yg sliding. Pada tahun 1997 keluar seri komplitnya
1.600cc dengan nama supervan yg sdh pake a/c dan radio tape serta velg
racing.
Yg paling disuka publik adalah 1.300 karna terkenal irit dan
tenaganya mumpuni untuk dipakai harian sedangkan harganya rentang 30jt
sampai 40jt tergantung kondisi.
Awal 2003 baru keluar genasi Neo Zebra dengan Varian ZL, ZX dan ZSX
dengan 2 pilihan mesin 1.3 dan 1.6cc. Dua tahun kemudian baru keluar
mesin 1.500cc tapi sdh pake tehnologi Injection (EFI).
PLUS MINUS ZEBRA
Untuk generasi pertama banyak dikeluhkan soal mesin yg panas. Ini
disebabkan 2 hal. Pertama karna pemasangan A/C diluar standart (non
pabrikan) yg memasang kondensornya berdekatan dengan radiator sehingga
kerja extra fan tidak maksimal sehingga mesin jadi panas.
Yang Kedua, pulley water pump edisi perdana (tahun 95) agak
kebesaran sehingga putaran air yg berfungsi mendinginkan air jalannya
jadi lambat. itu bisa diatasi dengan mengganti pulley water pump yg
lebih kecil.
Untuk generasi yg sekarang, keluhan itu sdh tidak ada lagi …
KARBURAOR VS INJECTION
Terlahir dengan 3 type mesin. 1.3 carbu, 1.6 carbu dan 1.5
Injection. Dilihat dari sisi tenaga 1.5i lebih bagus 82.4 dk di 6.000rpm
sedangkan 1.3 hanya 75 dk dan 1.6 masih 81.5 dk.
Konsumsi bahan bakar sih relatif tergantung cara bawa kendaraan,
kondisi kendaraan dan kontur jalan yg dilewati. kasat mata sih 1.5i
harusnya lebih irit karna sdh diatur secara komputer pemakaiannya
Soal perbaikan enak karburator, karna bengkel dipinggir kotapun
bisa tangani. Sementara EFIpaling tidak mesti dibengkel resmi daihatsu
yg belum tersebar merata di wilayah kecamatan seluruh Indonesia.
KOIL KEPANASAN
Banyak pula keluhan yg apabila espass melewati genangan air koilnya
terciprat air mesin langsung demam tinggi. Ini diakali dengan dipakai
autosealent pada sambungan tutup distributornya atau ditutup pakai
plastik dan diikat pake tali dijamin tidak mogok jika lewati banjir.
Ada yg bilang kwalitas platina yg kurang baik, tidak tahan panas
(karena posisinya diatas gearbox) atau kondisi penyetelan yg kurang
tepat. Bisa diakalin dengan mengganti koil standar dengan punya suzuki
carry 1.000 yy ukurannya sama dengan punya daihatsu espass.
TIPE-TIPE ESPASS
ada beberapa type espass gan….
1300 cc 16 valve platina karbu
1300 cc 16 valve cdi karbu
1600 cc 16 valve platina karbu
1600 cc 16 valve cdi karbu
1600 cc 16 valve dli efi (paling maknyus
1500 cc 16 valve dli efi
1500 cc 16 valve cdi karbu
kalo yg platina…. ntuh posisi delco nya pas di belakang ban kiri
depan… jadi kalo lewatin genangan aer…. trus nyiprat ke ntuh delco…
mesin nya brebet gan…. se apes2 nya mogok
nunggu kering duluw…. baru bisa jalan lagee
yg efi…. busi nya lumayan mahal gan…. kalo ga salah 35 rebu sebiji
overall…. nih mobil enak koq gan….
posisi nyetir santai…. mesin kenceng
yg 1300 ajah bisa mentok ntuh spido nya…. 150 km/h
1300 cc:
ZL: paling minimalis
ZLX: AC, CL, VR, RT
1600 cc:
ZX: = Seat Leg Cover, AC Illuminator, CL, VR, RT
ZSX: paling mewah, Console Box, Spoiler, Hi-mounted Stop Lamp, CL, VR, RT,
Double Blower, AC Illuminator, Seat Leg Cover
semua neo zebra yg baru pake CDI & karburator. dulu versi espass ada yg pake
platina. taun 2002 kalo gak salah ada EFI. abis itu ganti nama jadi neo
zebra.
PENGALAMAN PARA PENGGUNA
carry series aja deh bro… biar gimana juga carry unggul dimana2…
justru jangan salah, carry 1000 itu tangguh bin badak mampus
mesinnya… mau diapain juga kuat2 aja… dulu temen gw beli Carry 1000 yang
baru tahun 2006, yang PV itu.. dimodif sm dia kasih AC double blower…
waktu ke solo, di tol palimanan kanci digeber bisa lho sampe 130kph…
padahal bawa 7 orang + ac double nya nyala…
apalagi ngomongin spareparts….. istilahnya di warung sembako juga ada…
oya sekarang ud injeksi semua lho.. hehehe…
yang jelas pick up Carry & T120 SS tuh dipake slalom, dan
dengan entengnya ngalahin jazz, yaris, sirion, dll… sampe pada protes
trus minta agar pick up dibikin kelas khusus, ga jadi satu sm sedan… Tuh
si Herry Unggul dengan Mitsu T120 nya “meledek” jazz dkk…
klo zebra gw g pernah denger ikut slalom.. mungkin dulu Hijet 1000
cc yang kecil itu ada, saingannya sama Carry 1000 lama & Mitsu
JetStar….\
kbetulan d rumah pernah nangkring nih 2 jenis mobil
Carry
+ iriitt abis, sparepart guampang, mesin bandel,
- model khas angkot, sempit, handling kurang, tarikan kurang, relatif sempit, tanjakan rada payah,
espass
+ model lumayan, lega, tarikan lebih OK, iritnya ga jauh beda, spare part gampang,
- kalo digeber rada oleng, mesin lebih cepet panas
meski carry lebih lama nangkring d garasi, gw lebih rekomen k
espass. kalo mau yg murmermul (murah meriah mulus) cari yg 1300cc, taon
97 ke atas.
kalo mau yg rada mantap, cari yg 1600cc. cek mesin teliti bro, trutama radiator. trus kaki2 mesti dites jg.
gitu aja dulu, ntar nyambung lg
pertama kekurangan dari daihatsu espass terletak pada mesin yang
kurang tahan banting, body tipis, mesin di dalam kabin yg menyebabkan
panas di dalam kabin bila perjalanan jauh, brand daihatsu kurang kuat
sehingga mengakibatkan harga jual kembalinya terkoreksi sangat jauh.
penyakit yg sering muncul adalah kurangnya luaran tenaga yg dihasilkan.
KEKURANGAN :
1. MESIN DIDALAM KABIN, DIBAWAH JOK, KALAU TIDAK BISA DIREDAM AKAN MENAMBAH PANAS DALAM KABIN
2. SUARA MESIN AGAK KASAR MASUK KEDALAM KABIN
3. CEK TEST DRIVE AGAK JAUH APA MUDAH OVERHEATING
4. HARGA JUAL KEMBALI TIDAK BAGUS
SELEBIHNYA ADA HARGA ADA BARANG, HARGA BAGUS DAPET MOBIL BAGUS
mobil nya enak. pintu model sliding door jadi akses masuk bisa agak lega. posisi mengemudi nyaman.
posisi mesin di bawah supir. panas coy! lubang hisap mesin di bawah
spatbor depan. kalo banjir yang tinggi airnya bikin ban kerendem full
bisa dipastikan mogok gok gok…….. harga jual kembali parah…….
Mending Suzuki Carry. part’a da di mana-mana (maklum suka dipake wat armada angkot) hehehe………
Apa yang harus dilakukan setelah kendaraan melewati banjir dan mesin mati?Mesin mati setelah melalui jalan banjir bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
1. Bahan bakar bercampur air (khusus
tipe karburator). Bila bahan bakar tercampur air mengakibatkan bahan
bakar sulit terbakar.
2. Terdapat embun pada penghantar
arus listrik sistem pengapian sehingga terjadi konslet. Akibatnya
percikan api busi kecil atau tidak ada sama sekali.
3. Air masuk ke dalam mesin melalui
saringan udara, sehingga mesin menghisap dan mengkompresikan air.
Akibatnya tidak terjadi pembakaran.
Setelah kendaraan melewati banjir, langkah-langkah bisa dilakukan antara lain:
1. Matikan mesin dan jangan berusaha
untuk menghidupkan mesin, karena bisa mengakibatkan water hammer.
2. Pindahkan kendaraan dengan mendorong kendaraan ke tempat yang terbebas dari genangan air.
3. Periksalah saringan udara bila
saringan basah. Lepaskan semua busi, kemudian start mesin hingga tidak
terjadi semburan air dari lubang busi lagi.
4. Periksa terminal kabel busi dan tutup distributor, bila terdapat air keringkan dengan tissue.
5. Pasanglah busi, kabel busi, tutup
distributor dan saluran udara. Untuk sementara jangan pasang saringan
udara.
6. Hidupkan lagi dan pastikan mesin
hidup dengan normal. Jika putaran stationer mesin tidak normal, atur
putaran mesin dengan yang lebih tinggi.
Pertanyaan dasar buat pemilik baru Espass (yang tidak tahu mesin)
1. Apakah Espass tahan banjir ?
espas tahan banjir? tidak jika kondisi banjirnya lewat setengah
ban, karena posisi delco distributor (jantung pengapian mesin mobil ini)
berada hanya kira2 setinggi lutut kita, jika lubang hisap yang ada di
delco ini kemasukan air, it can not be helped… kecuali..
- pasang antimo di lubang delco tersebut, minta ke bengkel resmi daihatsu dan itu gratis.
- pasang mudguard terutama di roda depan sebelah kiri untuk menghalangi air menerjang langsung ke delco…
- pasang skid plate di bawah delco… kalo belum terpasang… silakan
browsing di zec.invisionplus.net untuk info lebih lanjut masalah ini…
2. Apa saja yang hal perlu diperhatikan pada Espass Second, untuk menghindari hal2 yg tidak diinginkan ?
- Cek ke pemilik lama kapan terakhir ganti timing belt, ini
komponen yang fatal jika putus saat mesin hidup, karena timing belt
menggerakkan cam shaft yang mengatur klep hisap dan buang mesin, jika
klep tidak tertutup saat mesin berputar… piston bisa mentok dan rusak…
ini harus turun mesin…
- Radiator, pemilik espass selalu mengeluhkan mesin yang overheat,
selalu rajin periksa ketinggian air di expansion tank radiator dan air
di radiator, ganti tutup radiator jika sudah tidak menutup sempurna
(pegas tutup radiator dan karet2nya sudah rusak) juga cek sambungan “T”
dari selang kecil sebelah kanan atas radiator (bukan yang besar)
biasanya sambungan itu tersumbat, ganti baru saja murah kok, lebih afdol
lagi jika servis radiator, kerak2 di radiator akan dibersihkan dengan
cara dibongkar dan dipatri kembali seperti semula.
- plat kopling dan dekrup (bengkel menyebut kampas kopling dan
matahari), jika injakan pedal kopling sudah terlalu tinggi dan tidak
bisa disetel lagi, kemungkinan sudah harus diganti, coba rasakan saat
oper gigi apakah mesin masih responsif terhadap sentakan pedal kopling
atau tidak.
- kampas rem, untuk rem depan bisa dilihat dari celah yang ada di
kepala babi discbrake, jika garis penanda di kampas rem depan sudah
menipis, sebaiknya ganti saja, untuk rem belakang musti bongkar tromol
dan lihat ketebalan kampasnya, jika sudah termakan salah satu sisi
(tidak sama ketebalannya) ganti baru saja, ini sekalian sama periksa
ketinggian minyak rem di tangki master rem di dashboard sebelah kanan,
buka pintu depan kanan untuk melihatnya, should be between min and max
don’t get too low.
- gearbox dan gardan, ganti oli saja biar yakin, sekalian dilihat
apa ada oli yang bocor di daerah gearbox dan gardan, juga cek kondisi
cross joint yang menghubungkan gearbox dan diff gear roda belakang, kalo
waktu mundur dengan cepat kita dengar bunyi mendengung dan ‘dugh’ dari
roda, bisa jadi cross joint minta jajan.
Yang itu buat safety yang umum2 saja… kalo mau lebih detail untuk performa…
- Cek nilai tahanan kabel busi ke4nya setidaknya mempunyai nilai
tahanan yang sama, juga periksa kondisi tutup delco, ada arang di
tengah2 tutup yang menggunakan pegas, kalo sudah aus sebaiknya beli
baru, platina (kalo pake platina) cek keausan contact point nya.
- Tes api hasil percikan di busi, lepas semua busi dari mesin, dan
pasang di kabel busi dengan posisi kepala busi menempel ke besi body
mesin, start mesin sambil memperhatikan percikan api, kalo biru terang
koil nya masih bagus, kalo biru kemerahan it’s ok… kalo merah banget…
bye2 koil… (Ati2 ya bro pada saat melakukan eksperimen ini)
- Dinamo amper,bongkar dan perhatikan cool brush (sikat arang) yang
sudah dilepas, kalo sudah aus terlalu banyak, sebaiknya diganti saja
karena dinamo amper andilnya sangat besar untuk mengisi aki no matter
how good the battery is… kalo dinamo amper ga ngisi ya bye2 tuh aki…
- Spooring and balancing, jika roda kemudi terasa tidak pada posisi
lurus saat mobil bergerak lurus coba spooring dulu, kalo udah pake velg
racing dan masih terasa bergetar di kecepatan tinggi, coba balance
roda2nya, di deket alexindo bekasi spooring dan balancing komplit
sekitar 200rban. Velg kaleng? jangan dipake ngebut di atas 100kpj…
dangerous.. saya udah pernah 140 kpj pake velg kaleng…. gemetar hebat…
setelah pake velg racing… biar speedo udah mentok, saya masih injak
terus pedal gasnya…
- Kalo hobi nge-’grip’ di tikungan dengan kecepatan tinggi, saran saya pasang saja stabilizer minimal di roda belakang…
- Suspensi, shock absorber depan bisa diisi ulang (memangnya
aqua…hehe istilahnya sih disuntik) dan pake per keong, yang belakang
pakai cartridge dan per daun, kalo yang ini musti kerja sama dengan
bengkel kaki2, karena kerjaannya berat kalo dikerjain sendiri.
- Dan yang paling penting, kembangan si karet bundar alias ban,
kalo udah 2mm dari TWI (tire wear indicator) sebaiknya di beliin yang
lebih tebal.
Mas Yanto, kebetulan saya ikut milis Zebra Espass Club.. dan dari
obrolan sih yang saya tangkep dan saya rasa sendiri dari sisi suspensi
Espass lebih keras dari futura atau ss, tapi dari sisi mengemudi lebih
nyaman (mirip sedan) dan plus2 lainnya: Interior lapang, tampilan espass
lebih bagus (tidak angkot banget), sparepart dan perawatan murah dan
mudah, pintu sliding door (cool..hehehe) tidak memakan tempat. dan
terakhir.. harga lumayan murah
Tapi semua berpaling kepada selera dan kebutuhan sih..
point plus dari carry adalah kehandalan mesin plus irit, kaki2
kuat…makanya untuk kelas niaga termasuk favorit….sayangnya desainnya lbh
terlihat konservatif,hehehehe……beda dengan zebra/espass yg terlihat lbh
modern..plus sliding door di kiri kanan, bagasi membuka keatas….sangat
memudahkan akses ke kabin…
nah khusus zebra/espas….krn posisi silinder mesinnya hampir
mendatar….maka posisi busi lbh dekat ke tanah…sehingga sat melibas
banjir potensi air merembes ke konektor busi cukup besar….beberapa user
ada yg menambahkan sejenis sealent di seputar kabel2 busi supaya lbh
kedap air…
sedangkan problem overheat di zebra/espass suspect utamanya krn
radiator yg type 1 ply…..untuk solusinya, banyak user yang mengganti
radiatornya dng yg jenis 2 ply….menurut mereka hasilnya mesin jadi lbh
adem ayem…bebas overheat..
sebaik-baik suspensi espass adalah standar pabrikannya… kalo mau
enak, cek dulu di kaki belakang, masih pakai berapa lembar per daun di
masing2 kaki? kalo mau sedikit empuk, gunakan 3 lembar saja… daun yang
paling atas adalah main supportnya, lembar kedua lebih pendek dan yang
ketiga biasanya udah jadi satu sama bracketnya…
semua per daun di roll ulang di tukang per… kalo ga salah ongkosnya 150rban kanan dan kiri belum termasuk ganti karet2 bushing…
ganti cartridge shock belakang… aku pakai orisinil daihatsu saja,
lebih murah dan terjamin, dulu kena 180rb sepasang. mau manteb lagi?
pasang stabilizer… harganya ga tahu berapa sekarang… mungkin ga nyampe
300rb.
kalau masih terasa limbung di 100kpj, coba cek per depan… hajar
polisi tidur tertinggi yang pernah kamu lihat… jangan kenceng2 cukup
10kpj saja… rasakan ayunan hidungnya, berapa kali? kalo lebih dari 2
kali, berarti kamu perlu ganti per spiral dan isi ulang oli shocknya…
jangan lupa ganti seal karetnya… yang abal2 cuma 50rban sepasang tapi
cuma awet 2 minggu, yang ori harganya sampai 200rban sebiji tapi bisa
dipake sampe mobilnya jebol…
setelah ganti hardware kaki2 depan, jangan lupa spooring lagi…
kalau udah pake velg racing, balancing nya udah pernah dilakukan apa
belom? ga disarankan nginjak pedal gas sampe mentok kalo velgnya masih
kaleng… resiko ditanggung sendiri …kekekek…
Yang 2004 keatas udah laen ndan, cuma keluar 1300 dan 1500 Karbu
CDI 16 valve. Tapi sdh banyak penyempurnaan di piston, jd klep ngga
bakal ancur kalo timming beltnya putus. Posisi delco jg udah lbh tahan
banjir. Bahan pegas roda jg sdikit lbh lentur, mskp blm senyaman sedan.
Soal bensin, biasa ajah tuh … piaraan ane bisa 1:13.5 kalo luar kota + AC
Tapi kalo lari 150kpj ….. hhhhiiiiii ngga berani ah
alau beli untuk kaki, mobil ini masih rekomended gan.
Gue juga masih pelihara di rumah. Yang 1600cc taon 1996.
yang paling nonjol dari mobil ini adalah perawatannya murah betul. Pokoknya bikin ketawa aja.
filter bensin 40rb (ori), timing belt 300rb, puli 20rb, tensioner
45rb, kampas kopling 275rb, fanbelt 15-20rban rata2. wkwkwkwkwk. Service
besar ganti timing belt, puli, tensioner, kampas kopling, kampas rem,
minyak2 plus ongkos gak habis 1.5 jt. Coba mobil laen, 3 jt masuk dah.
Overheat dan banjir memang masalah utama espass.
Overheat, ganti radiator pake yang punya zebra 1.3. 700rb ori new.
Overheat sudah teratasi. Radiator espass cuman 1 baris kisi2, klo zebra 2
baris, jadi lebih maknyusss.
Banjir, Rumah platina (delco) kasih sealent yang nutup semua gap
antara rumah delco dengan mesin. Termasuk sambungan kabel2 yang dari
karet.
Pasang tameng anti banjir. Dulu daihatsu jual nih tameng.
Atau kalau ada duit, belikan cdi punya espass yang baru, sekitar
900rb (jangan beli yang aftermarket alias gak ori, percuma). Beres dah.
kalo soal distributor bermasalah itu bukan cuma Zebra th
> 96 (1300), tapi bisa di semua jenis kendaraan, jenis dan merk apapun.
> Semua tergantung perawatan pemiliknya, termasuk cara menggunakan kendaraan
> itu, spare partnya orisinil nggak, juga usia kendaraan dan s’partnya.
> Espass saya malah lebih tua setahun 1300cc, alhamdulillah sampai sekarang
> lancar2 aja sering untuk jalan Bandung-Jogja PP. Pernah suatu saat mogok
> pas di dalam kota, tapi itu cuma karena ada kabel yang lepas (karena
> faktor usia), selebihnya ok-ok aja.
>
> Banyak s’part mobil (terutama untuk mesin) ada lifetimenya, misal sekian
> ribu km harus diganti. Tapi masalahnya kebanyakan pemilik mobil di
> Indonesia, nggak mengganti s’part itu walaupun udah lewat lifetimenya.
> Diganti baru kalo ada masalah. Persoalannya adalah, kadang masalah di satu
> bagian, bisa merembet ke bagian lain di mobil, sehingga memperpendek usia
> pakai s’part lain di mobil itu.
>
> Kekurangan espass untuk generasi lama: Biasanya mobil ini masih pake
> radiator yang 1-ply. Karena lubang2 di radiator sedikit, biasanya cepat
> kotor dan timbul kerak. Nah kalo lubang di radiator udah banyak tertutup
> kerak, sirkulasi air nggak lancar dan mesin cepat panas. Solusinya, sering
> kuras radiator dan servis radiator, sekitar 6 bulan sekali (di bangkel
> biasa tarif jasanya sekitar 50-100rb). Untuk zebra yang baru (>th 2000)
> udah pake radiator 2-ply, jadi lebih aman dari resiko overheating. Tapi
> kalo lama nggak di-servis ya bisa tertutup kerak juga, cuma untuk radiator
> jenis ini, siklus servisnya bisa lebih lama. Kekurangan lain, setir cukup
> berat kalo dibandingkan Suzuki Carry.
>
> Kelebihan espass/zebra: Tenaga cukup mantap, walaupun pake silinder 1300cc
> tapi punya 16 katup (Suzuki Carry, bahkan APV lama masih pake 12 valve).
> Posisi mengemudi nyaman, terutama kalo dipakai jarak jauh. Bensin irit,
> pengalaman pribadi dengan espass 1300, untuk jalan luar kota dengan medan
> yang lumayan berat (seperti jalur Tasik-Bandung), bisa 13 km/ liter. Untuk
> jalan tol, sekitar 14 km/liter (kecepatan rata-rata 70km/jam) sedangkan
> untuk dalam kota, dalam kondisi ramai lancar, masih bisa 11 km/liter.
>
Saya punya Espass 1600 cc th ’97 tetapi saya membelinya th ’03 dari
tangan pertama, Tahun pertama saya pakai antar jemput anak sekolah,
baik2 saja, tahun kedua yakni ’05 mulai ada kendala, yg saya ingat, saya
baru jalan 100 m tiba2 mesin mati, saya cek ternyata pompa bensin tidak
jalan, saya beli baru original wkt itu 500 rb.
singkat kata th ke 3 saya pakai, itulah tingkat kerewellannya luar
biasa dari mesin tidak bisa di stater kalau pagi, karena dynamo stater
rusak, karena dynamo amper rusak, carburator kotor dll.
Tahun 2007 saya pakai ke Tretes , lucunya waktu nanjak sama sekali tidak masalah, saya ingat
waktu itu saya bawa innova, sopir saya bawa espass tsb. untuk bawa barang dan anak buah saya.
Diluar dugaan dalam perjalanan antara tretes trawas yg tanjakannya
sangat tajam, Innova saya harus saya kendalikan dengan susah payah agar
kuat menanjak (penumpang memang penuh), tetapi sopir saya yg berada
dibelakang saya karena takut menabrak saya dan tidak kuat menanjak
justru menyalip saya, tetapi tiba dijalanan menurun setelah melewati
Pacet, saya bisa memacu Innova saya hampir 120 km/jam, tetapi sopir saya
tidak kelihatan , setelah saya telp ternyata mogok.
Setelah diperiksa di Sby penyebabnya ternyata sepele, karena tangki
bensin benjol kena batu, itu menyebabkan pompa bensin tidak bisa
bekerja maksimal dalam kecepatan tinggi.
Dan kaki2 pasti ada yg rusak jika dibawa DPS-SBY. ( Warm Steer, long terot, balljoint, lager bergantian rusak )
Tetapi setelah saya ganti baru semua dengan sparepart original dan
dengan penanganan yg baik sampai sekarang tetap saya pakai, dan sekarang
justru jarang rusak, walau kena banjir sekalipun asal tidak terlalu
dalam. Tidak saya jual karena sayang toh hampir tidak ada harganya.
Kesimpulannya : kelemahan kaki2 gampang rusak, apalagi kalau diganti dengan sp imitasi.
Radiator cepat panas, tetapi setelah dipasang tambahan extravan tdk lagi.
Saya memakai tiga van, satu asli bawaan mobil, satu lagi didepan radiator dengan
extra van jenis elektrik dan satu lagi didepan kondensor AC yg
sengaja saya letakkan jauh didepan ( jauh dari radiator) agar tidak
mengganggu pendinginan radiator.
Pompa bensin sebenarnya cukup kuat, kelemahannya justru pada
relaynya yg terletak dibawah dasbord sebelah kanan dekat stir (ini saya
ketahui sendiri, karena dealer tdk bisa menemukan kesalahan ini, saya
hrs mengganti pompa bensin terus ).
Radiator sebenarnya tdk masalah,yg bermasalah justru slang2nya.
AC juga cukup kuat asal rutin diservice.
Kaki2 memang lemah tetapi asal anda waspada tidak sering menerjang lubang , lumayan kuat koq.
Carburator juga jadi titik lemah, tiap satu bulan atau 10000 km
semprot dengan Carb cleaner, dan ganti filter bensin tiap 10000 km,
bersihkan filter udara setiap 5000 km.
Stir berat karena tdk power steering.
Mesin tidak boros. 1 lt/10 km pakai AC dalam kota.
Tarikan cukup baik.
Suspensi seperti badak, keras sekali, layaknya gak pakai per+schokbreaker.
Tambahan sedikit Distibutor sudah saya ganti baru dengan system
CDI, letak tetap (yg baru pun tetap, bukan lebih tinggi !!, hanya
konstruksi diperbaiki seperti system CDI dan seal2nya yang lebih rapat
sehingga air tidak masuk
ESPASS NEWS
Melihat pasar minibus yang cukup menjanjikan di tanah air, ATPM
Daihatsu tak mau kalah untuk ikut berjualan minibus kompak. Daihatsu
Hijet 1000 dan Zebra yang selama ini sudah kondang sebagai transportasi
murah meriah, tergantikan dengan Espass.
New model yang rounded dan dilengkapi pintu geser menjadi opsi
tersendiri saat pertama kali launch. “Banyak yang merasa model ini agak
aneh untuk diadopsi sebagai minibus,” tutur Herman yang juga berjualan
minibus bekas di Depok. Namun Daihatsu optimis bisa menembus pasar
minibus kompak dengan desain anyarnya ini. Makanya sejak kemunculannya
di 1995 bisa mencuri perhatian orang. Hingga varian yang terakhir, sudah
dilengkapi pasokan bahan bakar injeksi.
Bagi yang perlu minibus kompak dengan muatan hingga 7 orang dewasa
atau barang dengan jumlah volume cukup besar, Espass bisa menjadi
alternatif menarik bila Carry dan Kijang Super dirasa old fashioned.
Dengan dana Rp 30-40 jutaan sudah bisa bawa pulang Espass keluaran 1996
hingga 2001. Espass terlahir dengan 2 macam mesin, 1.300 cc untuk yang
super ekonomis dan versi 1.600 cc yang ogah ditinggal mobil lain saat di
jalan tol. “Kalau yang 1.600 cc termasuk boros bahan bakar apalagi
kalau beban angkut cukup banyak,” tutur Fachri yang punya armada antar
jemput anak sekolah dengan Espass.
Makanya, secara tidak langsung, segmen pemakainya bisa terbagi.
Mesin 1.600 cc lazim dipakai untuk harian sebagai transportasi pribadi
(keluarga) sementara varian mesin 1.300 cc kerap digunakan untuk niaga
(angkutan). Memang tidak pernah ada patokan pasti, tetapi Espass masih
dianggap handal. Kelebihan lain yang ditawarkan adalah posisi duduk
driver serasa mengendarai mobkas sedan, karena desain bonnet depan yang
memang lebih maju (monyong). “Tidak capek dan punggung tidak pegal saat
berjalan jauh,” jelas Fachri lagi.
0 komentar:
Posting Komentar